Ujian terbesar dalam hidup ini sebenernya sudah berjalan cukup lama, sekitar hampir 6 bulan saya melewati proses demi prosesnya..
yang menyedihkan terkadang bukan perpisahan, tetapi menahan diri untuk tidak menyesal pernah memilih hal ini.. karna semuanya tentu sudah dengan seizin Allah terjadi..
rasa khawatir yang terkadang datang pun menjadi ujian tersendiri di dalam ujian ini..
mencoba untuk hijrah.. mencoba untuk meyakini dalam hati ucapan "hasbunallah" cukuplah Allah bagiku adalah hal tersulit dalam ujian ini.. meski lisan ribuan kali mengucap, hati masih saja belum menyentuh arashnya..
ketika teman satu persatu menjauh, ketika keluarga pun terpisah jarak, sahabat hanya mampu terjangkau suara.. dan ketika rasa sendiri, rasa sepi, rasa gundah datang silih berganti..
ucapan hasbunallah terkadang kehilangan jiwanya.. Astaghfirullah.. saya memang begitu payah
dalam mengaplikasikan ilmu ini..
tetapi hal lainlah yang akhirnya menguatkan saya.. bahwa dalam setiap kesulitan, pasti Allah tutup dengan kebahagiaan, bahwa tidak akan diambilnya sesuatu melainkan menggantinya dengan yg lebih baik.. awalnya kalimat ini pun tidak begitu mempan bagi saya yg luar biasa merasakan beban dan tekanan atas ujian ini..
lalu saya mendadak ingat akan satu hal, bahwa ketika kita ingin memperbaiki kehidupan kita, maka mulailah dr memperbaiki shalat.. oke dengan tekad cukup kuat saya mulai memperbaiki shalat demgan berusaha menjalankan shalat segera setelah tiba waktu shalat.. (sebelumnya sering di tunda sampai hampir mepet atau hampir habis waktunya bahkan sempat akhirnya ketinggalan karna menunda nunda)..
tetapi maha baik Allah..
kemudahan kemudahan berdatangan, teman2 yang baik pun seperti seolah-olah Allah kirimkan
untuk saya..
maha baik Allah diambilnya satu lalu di gantinya puluhan yg subhanallah ikhlas dan baiknya menolong..
dari situlah kata dalam setiap kesulitan pasti terdapat kemudahan mulai punya makna di hidup saya..
kebahagian Alhamdulillah terus mengalir atas seizinnya..
semoga memahami makna hasbunallah akan segera bisa saya terapkan tulus..
yang menyedihkan terkadang bukan perpisahan, tetapi menahan diri untuk tidak menyesal pernah memilih hal ini.. karna semuanya tentu sudah dengan seizin Allah terjadi..
rasa khawatir yang terkadang datang pun menjadi ujian tersendiri di dalam ujian ini..
mencoba untuk hijrah.. mencoba untuk meyakini dalam hati ucapan "hasbunallah" cukuplah Allah bagiku adalah hal tersulit dalam ujian ini.. meski lisan ribuan kali mengucap, hati masih saja belum menyentuh arashnya..
ketika teman satu persatu menjauh, ketika keluarga pun terpisah jarak, sahabat hanya mampu terjangkau suara.. dan ketika rasa sendiri, rasa sepi, rasa gundah datang silih berganti..
ucapan hasbunallah terkadang kehilangan jiwanya.. Astaghfirullah.. saya memang begitu payah
dalam mengaplikasikan ilmu ini..
tetapi hal lainlah yang akhirnya menguatkan saya.. bahwa dalam setiap kesulitan, pasti Allah tutup dengan kebahagiaan, bahwa tidak akan diambilnya sesuatu melainkan menggantinya dengan yg lebih baik.. awalnya kalimat ini pun tidak begitu mempan bagi saya yg luar biasa merasakan beban dan tekanan atas ujian ini..
lalu saya mendadak ingat akan satu hal, bahwa ketika kita ingin memperbaiki kehidupan kita, maka mulailah dr memperbaiki shalat.. oke dengan tekad cukup kuat saya mulai memperbaiki shalat demgan berusaha menjalankan shalat segera setelah tiba waktu shalat.. (sebelumnya sering di tunda sampai hampir mepet atau hampir habis waktunya bahkan sempat akhirnya ketinggalan karna menunda nunda)..
tetapi maha baik Allah..
kemudahan kemudahan berdatangan, teman2 yang baik pun seperti seolah-olah Allah kirimkan
untuk saya..
maha baik Allah diambilnya satu lalu di gantinya puluhan yg subhanallah ikhlas dan baiknya menolong..
dari situlah kata dalam setiap kesulitan pasti terdapat kemudahan mulai punya makna di hidup saya..
kebahagian Alhamdulillah terus mengalir atas seizinnya..
semoga memahami makna hasbunallah akan segera bisa saya terapkan tulus..
No comments:
Post a Comment